PENTINGNYA MEMPERDALAM LITERASI DALAM KEHIDUPAN SOSIAL DI ERA DIGITAL
By : Saskia Fitri
Pendahuluan
Literasi dapat diartikan sebagai kemampuan
membaca dan menulis, namun literasi bukan hanya sekadar keterampilan membaca
dan menulis, literasi juga mencakup pemahaman yang mendalam terhadap informasi,
kemampuan berpikir kritis, dan kecakapan dalam menggunakan teknologi. Literasi
manusia merupakan kunci utama untuk memahami, menginterpretasikan, dan untuk
membuka pintu pengetahuan dalam dunia yang semakin kompleks ini. Di era yang
terus berkembang ini, keahlian membaca, menulis, dan memahami informasi telah
meluas dari literasi manusia ke literasi digital dan literasi sosial. Literasi
manusia, yang awalnya fokus pada kemampuan membaca dan menulis, kini juga
mencakup kemampuan dalam mengolah informasi dari dunia digital dan memahami
dinamika sosial di masyarakat yang semakin terhubung secara online juga
melibatkan keterampilan dalam mengonsumsi, mengevaluasi, dan menggunakan
informasi yang bertebaran melalui berbagai media. Literasi manusia juga menjadi
landasan yang kuat dalam pengembangan literasi digital dan literasi sosial.
Literasi digital juga menjadi semakin penting di era di mana
teknologi informasi dan komunikasi memainkan peran sentral dalam kehidupan
sehari-hari. Literasi digital tidak hanya berkaitan dengan kemampuan
menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak, tetapi juga melibatkan
pemahaman yang mendalam tentang informasi digital, keamanan daring, dan
kemampuan untuk berpartisipasi secara bijak di dunia digital yang terus
berkembang. Pada abad ke-21 ini, era digital telah mengubah lanskap global
secara signifikan. Dalam beberapa dekade terakhir, kita telah menyaksikan
transformasi perubahan yang begitu cepat dalam hal teknologi informasi dan
komunikasi. Menurut laporan Digital 2021 yang diterbitkan oleh Hootsuite dan We
Are Social, lebih dari 5,2 miliar orang di seluruh dunia menggunakan ponsel
seluler, dan lebih dari 4,6 miliar orang menggunakan internet pada tahun 2021.
Literasi digital mencakup lebih dari sekadar penggunaan teknologi. Ini adalah
kemampuan untuk menavigasi, mengevaluasi, dan menggunakan informasi dari
platform digital dengan bijak. Dalam konteks era yang semakin terhubung ini,
literasi digital menjadi kunci untuk memahami informasi yang disajikan secara
online, mengidentifikasi sumber yang kredibel, dan menggunakan teknologi dengan
efektif untuk tujuan pendidikan, pekerjaan, dan interaksi sosial.
Literasi sosial melibatkan beberapa dimensi, termasuk kemampuan
membaca situasi sosial, keterampilan interpersonal, cara individu berinteraksi,
berkolaborasi, dan pemahaman tentang norma dan nilai-nilai yang mengatur
perilaku masyarakat. Kemampuan untuk membaca dan memahami dinamika sosial,
mengenali sumber daya manusia, serta berpartisipasi secara efektif dalam
berbagai konteks sosial merupakan inti dari literasi sosial. Individu yang
melek literasi sosial dapat membaca sinyal sosial, mengatasi konflik
interpersonal, dan beradaptasi dengan perubahan dalam lingkungan sosial mereka.
Literasi sosial tidak hanya sekadar interaksi fisik, literasi sosial juga
mencakup kemampuan berinteraksi secara online dan memahami budaya digital.
Pembahasan
Dengan meningkatnya kompleksitas informasi yang kita hadapi,
literasi manusia menjadi hal dasar untuk kemajuan pribadi dan perkembangan
sosial. Kemampuan untuk membaca dan memahami dinamika sosial, mengenali sumber
daya manusia, serta berpartisipasi secara efektif dalam berbagai konteks sosial
merupakan inti dari literasi sosial. Literasi sosial memainkan peran penting
dalam cara individu berinteraksi, berkolaborasi, dan memahami norma sosial
dalam masyarakat. Tidak hanya interaksi fisik, literasi sosial juga mencakup
kemampuan berinteraksi secara online dan memahami budaya digital. Hal ini tidak
hanya mencakup kemampuan berkomunikasi secara efektif, tetapi juga pemahaman
yang mendalam tentang struktur sosial, budaya, dan keterlibatan aktif dalam
kehidupan masyarakat. Ini penting sebagai pondasi dasar dan perlu sekali untuk
membangun hubungan yang sehat, memahami perbedaan, dan berpartisipasi secara positif
dalam perubahan sosial.
Dengan memiliki pemahaman yang mendalam tentang literasi sosial
membantu individu untuk membentuk hubungan antarmanusia yang kuat dan positif
seperti kemampuan untuk memahami emosi, mengenali kebutuhan dan keinginan orang
lain, serta berkomunikasi dengan empati menjadi landasan bagi hubungan
antarindividu yang sehat sehingga membantu mengurangi konflik. Jika individu
tidak memahami literasi dengan baik dan mendalam, maka yang terjadi adalah
mereka akan menutup diri dan pikiran mereka dari perbedaan antarmanusia dan
orang-orang yang ingin mereka terima hanyalah orang-orang yang seragam dengan
mereka, seperti seragam pemikirannya, gaya hidupnya, budaya nya dan akan
berpikir bahwa kehidupan yang baik adalah kehidupan yang seragam dengan mereka.
Dengan memahami literasi manusia individu akan lebih membuka pikiran dan
membuka diri terhadap perbedaan sosial dan budaya serta membuat ketika kita
melihat suatu perbedaan sebagai suatu hal yang unik dan mampu melihat keindahan
dari perbedaan.
Masyarakat yang memiliki tingkat literasi manusia yang tinggi
cenderung lebih dinamis dan inklusif atau mudah menyesuaikan diri dan
mampu memosisikan
diri dalam posisi yang sama dengan orang lain atau kelompok lain yang ada di
sekitarnya, membuat orang tersebut berusaha memahami perspektif orang
lain atau kelompok lain dalam menyelesaikan sebuah permasalahan yang ada. Orang yang
memahami literasi sosial dengan baik akan berhati-hati dalam bertutur kata dan
berusa memilah kata yang tidak menyinggung perasaan individu lain, terutama
ketika berinteraksi dengan orang-orang dari komunitas yang berbeda atau ketika
mendatangi suatu tempat yang berbeda dari orang-orang dari komunitasnya. Dengan
ini maka orang dengan literasi yang baik mampu menyelesaikan masalah dengan
bijak dengan tidak mengedepankan emosi yang buruk melainkan memikirkan emosi
atau perasaan lawan bicaranya. Literasi juga menciptakan fondasi bagi
perkembangan ekonomi, meningkatkan kesehatan masyarakat, dan mendukung
pembangunan sosial secara menyeluruh. Individu yang melek literasi cenderung
lebih mampu beradaptasi dengan perubahan, membuat keputusan berdasarkan
informasi yang tepat, dan berkontribusi pada kemajuan kolektif.
Dapat kita lihat dari kehidupan nyata pada suatu komunitas,
seperti masyarakat yang ada di desa mana mereka hidup dengan mayoritas
orang-orang yang homogen yaitu orang-orang dengan bahasa yang sama, suku yang
sama, agama yang sama, jalan hidup atau pilihan hidup yang seragam. Umumnya
mereka akan sulit menerima kehidupan yang berbeda, seperti budaya yang berbeda,
ras yang berbeda, gaya hidup yang berbeda apatah lagi jalan hidup yang berbeda.
Jika tidak seragam maka akan dianggap memiliki kehidupan yang tidak lengkap
atau nyaris tidak sempurna. Seperti jika sudah mencapai usia tertentu ada
target usia yang mereka ekspektasikan untuk menyeragamkan usia pernikahan, usia
mempunyai anak, memilih pekerjaan, dsb. Padahal seperti yang kita ketahui,
manusia adalah makhluk yang kompleks, dengan pemikiran yang berbeda yang
dipengaruhi oleh latar belakang kehidupan yang berbeda. Sehingga kita tidak
bisa mengekspektasikan semua manusia itu harus seragam baik segi fisik maupun
pilihan hidup masing-masing individu. Berbeda dengan masyarakat yang ada di
kota yang mungkin juga disebabkan oleh masyarakat urban yang berasal dari
berbagai latar belakang sehingga masyarakatnya lebih beragam baik dari segi
budaya, agama, latar belakang keluarga membuat masyarakat di kota lebih modern
dan literasi nya lebih luas dan membebaskan individu menjadi diri mereka
sendiri dan memilih jalan hidup nya sendiri.
Namun, tidak berarti semua masyarakat yang
tinggal di desa memiliki literasi manusia yang rendah, ditambah dengan
berkembangnya era digital dimana teknologi dan media sosial mudah dijangkau,
masyarakat yang berasal dari masyarakat yang homogen yang mampu memanfaatkan
era digital ini untuk hal yang positif seperti untuk menambah wawasan, mereka
mulai membuka diri dan membuka pemikiran dan menyadari bahwa kehidupan
masing-masing individu itu berbeda-beda dan tidak harus seragam.
Literasi digital dapat meningkatkan keterlibatan
kita dalam mengenal berbagai kehidupan. Dengan aktif di media social memperluas
relasi kita dengan orang-orang dari berbagai negara, ras, agama, latar
belakang, dsb sehingga membuat kita lebih melek terhadap perbedaan
masing-masing manusia. Baik itu terhubung atau berkomunikasi dengan teman
online maupun hanya dengan mengamati media sosial ataupun internet untuk
melihat orang-orang yang berbeda.
Literasi digital juga berguna untuk pendidikan
dan memberi peluang kesempatan, hal ini dikarenakan literasi digital merupakan
landasan penting dalam pendidikan modern. Keterampilan dalam menggunakan
teknologi memungkinkan akses terhadap sumber daya pendidikan yang luas,
meningkatkan kualitas pembelajaran, dan membuka kesempatan bagi pembelajaran seumur
hidup. Seperti hal nya dengan melek digital banyak yang mendapatkan informasi
maupun beasiswa untuk belajar ke luar negeri maupun ke luar kota. Dengan melek
literasi sosial juga memudahkan akses kita untuk menambah wawasan dari
pendidikan yang sedang dijalani.
Kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan
teknologi dan menggunakan alat digital dengan efisien menjadi kunci dalam
kesuksesan pribadi dan profesional. Literasi digital memungkinkan individu
untuk memperoleh dan memproses informasi dengan cepat, berkomunikasi secara
efektif melalui media sosial dan platform digital, serta mengembangkan
keterampilan yang diperlukan untuk pekerjaan masa depan.
Kemampuan literasi digital tidak hanya penting
bagi individu, tetapi juga dalam konteks global dan perkembangan masyarakat
secara keseluruhan. Dengan perkembangan teknologi dan media sosial,
literasi sosial juga mencakup pemahaman tentang dinamika online. Mengatasi
disinformasi, memahami etika digital, dan berpartisipasi secara positif dalam
ruang digital merupakan tantangan baru yang dihadapi oleh individu dalam
meningkatkan literasi sosial mereka. Meskipun literasi digital memiliki dampak
positif, tetap terdapat adanya tantangan-tantangan seperti akses terbatas ke
teknologi, kesenjangan digital, dan risiko keamanan daring
Dalam penggunaan teknologi digital akan terdapat
beberapa dampak negatif jika tidak memiliki literasi yang baik yaitu bisa
menyebabkan pertikaian online, menghina atau mencela orang di internet, atau
juga menjadi pelaku penyebar kebohongan atau hoax, juga menjadi pelaku penipuan
atau hal lainnya yang menyebabkan kerugian pada orang lain baik kerugian secara
mental, pikiran maupun kerugian secara materi
Terdapat beberapa tantangan dalam meningkatkan literasi digital,di
antaranya :
1 1. Aksesibilitas dan Keterbatasan
Sumber Daya: yaitu maksudnya masih ada kesenjangan akses terhadap teknologi
dan internet di berbagai belahan dunia, yang menjadi hambatan utama dalam
meningkatkan literasi digital. Meski pun internet sudah menyebar ke seluruh
dunia, namun masih ada wilayah wilayah yang masih kesulitan dalam mendapatkan
akses internet.
2. Informasi yang Tidak Akurat atau Hoaks: yaitu maksudnya masih
banyak orang-orang mudah memercayai informasi hoax atau informasi yang tidak
akurat yang mana sebnarnya sangat diharapkan dalam menggunakan media sosial
masyarakat memiliki kemampuan dalam memilah informasi yang akurat dari yang
tidak akurat karena itu sangat penting dalam literasi digital. Tantangan ini
semakin kompleks dengan penyebaran informasi palsu atau hoaks di dunia digital.
Untuk meningkatkan literasi digital melibatkan
upaya kerja sama dari pemerintah, lembaga pendidikan, dan sektor swasta untuk
memastikan bahwa semua individu memiliki akses dan pengetahuan yang cukup untuk
berpartisipasi dalam dunia digital.
Untuk mengatasi tantangan tersebut, ada beberapa strategi yang
bisa diambil:
1. Pendidikan Formal dan Program Pelatihan: Institusi pendidikan
memiliki peran penting dalam meningkatkan literasi digital dengan
mengintegrasikan keterampilan digital ke dalam kurikulum.
2. Kerja sama dengan Industri dan Pemerintah: Kerjasama antara
sektor publik dan swasta dapat menciptakan inisiatif untuk memperluas akses
terhadap teknologi dan menyediakan pelatihan literasi digital.
3. Kampanye Kesadaran Publik: melakukan inisiatif
untuk meningkatkan kesadaran publik mengenai pentingnya literasi digital serta
cara untuk memilah informasi yang akurat dari yang tidak akurat.
Penting untuk mendorong kesadaran akan etika
digital dan tanggung jawab dalam menggunakan teknologi. Hal ini mencakup
perilaku yang aman dan etis dalam berkomunikasi online, serta pemahaman tentang
pentingnya melindungi privasi dan menghormati hak kekayaan intelektual.
Literasi sosial membentuk kerangka keterampilan yang penting dalam
dunia yang semakin terhubung secara digital. Ini tidak hanya mempertimbangkan
interaksi manusia secara fisik tetapi juga interaksi dalam ruang digital yang
terus berkembang.
1. 1. Pemahaman Norma Sosial:
Literasi sosial melibatkan pemahaman mendalam tentang norma, nilai, dan aturan
yang berlaku dalam interaksi sosial. Dalam dunia digital, ini mencakup etika
dalam berkomunikasi, privasi, serta tanggung jawab dalam interaksi online.
2. 2. Identitas Digital dan
Keseimbangan Online-Offline: Literasi sosial membentuk identitas digital
seseorang dan memengaruhi cara individu membagi waktu antara interaksi online
dan kehidupan offline. Ini melibatkan kemampuan untuk mempertahankan
keseimbangan yang sehat antara keduanya.
4 3. Kemampuan Berkolaborasi dan
Berbagi: Kemampuan untuk berkolaborasi secara efektif, berbagi informasi,
dan berpartisipasi dalam komunitas online adalah aspek kunci dari literasi
sosial. Ini mencakup kemampuan membangun hubungan yang sehat dan produktif
dalam lingkungan digital.
5. 4. Kritis dalam Menanggapi Konten
Sosial: Literasi sosial juga memerlukan kemampuan untuk menilai konten
sosial dengan bijak, memahami perspektif yang berbeda, dan merespons dengan
cara yang mempromosikan dialog yang konstruktif.
Integrasi literasi sosial dalam literasi manusia dan
digital adalah penting. Literasi sosial membantu individu memahami dan
berpartisipasi dalam dunia yang semakin terkoneksi dan memastikan bahwa
interaksi online mereka sejalan dengan norma sosial yang positif dan produktif.
Dengan demikian,
pemahaman tentang literasi sosial menjadi kunci dalam membangun individu yang
dapat beradaptasi dengan baik dalam era digital ini, menjaga hubungan yang
sehat, dan berkontribusi secara positif dalam masyarakat yang semakin terhubung.
Kesimpulan
Keterkaitan yang kompleks antara literasi manusia, literasi
digital, dan literasi sosial menciptakan kerangka yang luas dalam pembentukan
individu modern. Literasi manusia, yang membawa kemampuan membaca, menulis, dan
memahami informasi, menjadi pijakan fundamental bagi pengembangan literasi
digital yang memungkinkan navigasi yang cerdas dalam ranah teknologi. Sementara
literasi sosial memainkan peran kunci dalam membentuk identitas digital,
mengarahkan interaksi online, dan memengaruhi cara individu berkolaborasi serta
memahami dinamika masyarakat dalam era digital ini.
Ketiga literasi ini
saling terkait dan saling memperkuat; literasi manusia memperkaya literasi
digital dengan wawasan yang mendalam, sedangkan literasi sosial memengaruhi
cara individu menggunakan teknologi dan berinteraksi secara online. Gabungan
ketiganya menciptakan individu yang memiliki kepekaan terhadap informasi, mampu
menggunakan teknologi dengan kesadaran, dan memiliki kemampuan adaptasi sosial
yang kuat dalam masyarakat yang semakin terhubung secara global.
Integrasi
holistik ketiga literasi ini bukan hanya menjadi landasan pendidikan yang
inklusif, tetapi juga menawarkan visi bagi individu yang terampil, adaptif, dan
mampu berkontribusi secara signifikan dalam menghadapi perubahan dan tuntutan
kompleks dalam masyarakat global yang terus berkembang. Dengan memahami
keterkaitan ketiganya, kita dapat membangun fondasi yang kokoh bagi
pembelajaran yang menyeluruh dan pertumbuhan yang berkelanjutan dalam era yang
semakin terhubung ini.
Daftar Pustaka (Dapus)
- Jones, A., & Fox, K. (2020). "Social Literacy in the Digital Age." New York: Routledge.
- Smith, J. (2019). "Understanding Social Norms in Digital Spaces." Journal of Online Behavior, 15(2), 78-91.
- White, L., & Brown, R. (2018). "Digital Identity: Balancing Online and Offline Presence." Cambridge University Press.
Keren kak kia
BalasHapusKeren👍
BalasHapuskerenn kak👍🏻
BalasHapusnice👍
BalasHapusMantap kak 👍
BalasHapusBagus kak ki....👏
BalasHapusKeren kak👍
BalasHapusSangat bermanfaat👍
BalasHapusinformasi yang bermanfaat
BalasHapusKeren 👍 informasi yang bermanfaat
BalasHapusSangat bermanfaat KK ☺️
BalasHapusMantap kak ...
BalasHapuskeren banget sih saskia
BalasHapusnicee kak☺️
BalasHapuskeren kak👍
BalasHapusمَاشَاءَ اللهُ تَبَارَكَ اللهُ
BalasHapusKeren kak
BalasHapuswahh baguss sekaliii informasinyaaa :)sangat bermanfaat
BalasHapusmantap sekalii kak informasinyaa
BalasHapusbermanfaat kak kia keren
BalasHapusbukannn lageee, mantap kaleee, gas nonton kak wkwkwk
BalasHapus