Sabtu, 23 Desember 2023

 




PENTINGNYA MEMPERDALAM LITERASI DALAM KEHIDUPAN SOSIAL DI ERA DIGITAL

By : Saskia Fitri

Pendahuluan

Literasi dapat diartikan sebagai kemampuan membaca dan menulis, namun literasi bukan hanya sekadar keterampilan membaca dan menulis, literasi juga mencakup pemahaman yang mendalam terhadap informasi, kemampuan berpikir kritis, dan kecakapan dalam menggunakan teknologi. Literasi manusia merupakan kunci utama untuk memahami, menginterpretasikan, dan untuk membuka pintu pengetahuan dalam dunia yang semakin kompleks ini. Di era yang terus berkembang ini, keahlian membaca, menulis, dan memahami informasi telah meluas dari literasi manusia ke literasi digital dan literasi sosial. Literasi manusia, yang awalnya fokus pada kemampuan membaca dan menulis, kini juga mencakup kemampuan dalam mengolah informasi dari dunia digital dan memahami dinamika sosial di masyarakat yang semakin terhubung secara online juga melibatkan keterampilan dalam mengonsumsi, mengevaluasi, dan menggunakan informasi yang bertebaran melalui berbagai media. Literasi manusia juga menjadi landasan yang kuat dalam pengembangan literasi digital dan literasi sosial.

Literasi digital juga menjadi semakin penting di era di mana teknologi informasi dan komunikasi memainkan peran sentral dalam kehidupan sehari-hari. Literasi digital tidak hanya berkaitan dengan kemampuan menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak, tetapi juga melibatkan pemahaman yang mendalam tentang informasi digital, keamanan daring, dan kemampuan untuk berpartisipasi secara bijak di dunia digital yang terus berkembang. Pada abad ke-21 ini, era digital telah mengubah lanskap global secara signifikan. Dalam beberapa dekade terakhir, kita telah menyaksikan transformasi perubahan yang begitu cepat dalam hal teknologi informasi dan komunikasi. Menurut laporan Digital 2021 yang diterbitkan oleh Hootsuite dan We Are Social, lebih dari 5,2 miliar orang di seluruh dunia menggunakan ponsel seluler, dan lebih dari 4,6 miliar orang menggunakan internet pada tahun 2021. Literasi digital mencakup lebih dari sekadar penggunaan teknologi. Ini adalah kemampuan untuk menavigasi, mengevaluasi, dan menggunakan informasi dari platform digital dengan bijak. Dalam konteks era yang semakin terhubung ini, literasi digital menjadi kunci untuk memahami informasi yang disajikan secara online, mengidentifikasi sumber yang kredibel, dan menggunakan teknologi dengan efektif untuk tujuan pendidikan, pekerjaan, dan interaksi sosial.

Literasi sosial melibatkan beberapa dimensi, termasuk kemampuan membaca situasi sosial, keterampilan interpersonal, cara individu berinteraksi, berkolaborasi, dan pemahaman tentang norma dan nilai-nilai yang mengatur perilaku masyarakat. Kemampuan untuk membaca dan memahami dinamika sosial, mengenali sumber daya manusia, serta berpartisipasi secara efektif dalam berbagai konteks sosial merupakan inti dari literasi sosial. Individu yang melek literasi sosial dapat membaca sinyal sosial, mengatasi konflik interpersonal, dan beradaptasi dengan perubahan dalam lingkungan sosial mereka. Literasi sosial tidak hanya sekadar interaksi fisik, literasi sosial juga mencakup kemampuan berinteraksi secara online dan memahami budaya digital.

 

Pembahasan

Dengan meningkatnya kompleksitas informasi yang kita hadapi, literasi manusia menjadi hal dasar untuk kemajuan pribadi dan perkembangan sosial. Kemampuan untuk membaca dan memahami dinamika sosial, mengenali sumber daya manusia, serta berpartisipasi secara efektif dalam berbagai konteks sosial merupakan inti dari literasi sosial. Literasi sosial memainkan peran penting dalam cara individu berinteraksi, berkolaborasi, dan memahami norma sosial dalam masyarakat. Tidak hanya interaksi fisik, literasi sosial juga mencakup kemampuan berinteraksi secara online dan memahami budaya digital. Hal ini tidak hanya mencakup kemampuan berkomunikasi secara efektif, tetapi juga pemahaman yang mendalam tentang struktur sosial, budaya, dan keterlibatan aktif dalam kehidupan masyarakat. Ini penting sebagai pondasi dasar dan perlu sekali untuk membangun hubungan yang sehat, memahami perbedaan, dan berpartisipasi secara positif dalam perubahan sosial.

Dengan memiliki pemahaman yang mendalam tentang literasi sosial membantu individu untuk membentuk hubungan antarmanusia yang kuat dan positif seperti kemampuan untuk memahami emosi, mengenali kebutuhan dan keinginan orang lain, serta berkomunikasi dengan empati menjadi landasan bagi hubungan antarindividu yang sehat sehingga membantu mengurangi konflik. Jika individu tidak memahami literasi dengan baik dan mendalam, maka yang terjadi adalah mereka akan menutup diri dan pikiran mereka dari perbedaan antarmanusia dan orang-orang yang ingin mereka terima hanyalah orang-orang yang seragam dengan mereka, seperti seragam pemikirannya, gaya hidupnya, budaya nya dan akan berpikir bahwa kehidupan yang baik adalah kehidupan yang seragam dengan mereka. Dengan memahami literasi manusia individu akan lebih membuka pikiran dan membuka diri terhadap perbedaan sosial dan budaya serta membuat ketika kita melihat suatu perbedaan sebagai suatu hal yang unik dan mampu melihat keindahan dari perbedaan.

Masyarakat yang memiliki tingkat literasi manusia yang tinggi cenderung lebih dinamis dan inklusif atau mudah menyesuaikan diri dan mampu memosisikan diri dalam posisi yang sama dengan orang lain atau kelompok lain yang ada di sekitarnya, membuat orang tersebut berusaha memahami perspektif orang lain atau kelompok lain dalam menyelesaikan sebuah permasalahan yang ada. Orang yang memahami literasi sosial dengan baik akan berhati-hati dalam bertutur kata dan berusa memilah kata yang tidak menyinggung perasaan individu lain, terutama ketika berinteraksi dengan orang-orang dari komunitas yang berbeda atau ketika mendatangi suatu tempat yang berbeda dari orang-orang dari komunitasnya. Dengan ini maka orang dengan literasi yang baik mampu menyelesaikan masalah dengan bijak dengan tidak mengedepankan emosi yang buruk melainkan memikirkan emosi atau perasaan lawan bicaranya. Literasi juga menciptakan fondasi bagi perkembangan ekonomi, meningkatkan kesehatan masyarakat, dan mendukung pembangunan sosial secara menyeluruh. Individu yang melek literasi cenderung lebih mampu beradaptasi dengan perubahan, membuat keputusan berdasarkan informasi yang tepat, dan berkontribusi pada kemajuan kolektif.

 

Dapat kita lihat dari kehidupan nyata pada suatu komunitas, seperti masyarakat yang ada di desa mana mereka hidup dengan mayoritas orang-orang yang homogen yaitu orang-orang dengan bahasa yang sama, suku yang sama, agama yang sama, jalan hidup atau pilihan hidup yang seragam. Umumnya mereka akan sulit menerima kehidupan yang berbeda, seperti budaya yang berbeda, ras yang berbeda, gaya hidup yang berbeda apatah lagi jalan hidup yang berbeda. Jika tidak seragam maka akan dianggap memiliki kehidupan yang tidak lengkap atau nyaris tidak sempurna. Seperti jika sudah mencapai usia tertentu ada target usia yang mereka ekspektasikan untuk menyeragamkan usia pernikahan, usia mempunyai anak, memilih pekerjaan, dsb. Padahal seperti yang kita ketahui, manusia adalah makhluk yang kompleks, dengan pemikiran yang berbeda yang dipengaruhi oleh latar belakang kehidupan yang berbeda. Sehingga kita tidak bisa mengekspektasikan semua manusia itu harus seragam baik segi fisik maupun pilihan hidup masing-masing individu. Berbeda dengan masyarakat yang ada di kota yang mungkin juga disebabkan oleh masyarakat urban yang berasal dari berbagai latar belakang sehingga masyarakatnya lebih beragam baik dari segi budaya, agama, latar belakang keluarga membuat masyarakat di kota lebih modern dan literasi nya lebih luas dan membebaskan individu menjadi diri mereka sendiri dan memilih jalan hidup nya sendiri.

 

Namun, tidak berarti semua masyarakat yang tinggal di desa memiliki literasi manusia yang rendah, ditambah dengan berkembangnya era digital dimana teknologi dan media sosial mudah dijangkau, masyarakat yang berasal dari masyarakat yang homogen yang mampu memanfaatkan era digital ini untuk hal yang positif seperti untuk menambah wawasan, mereka mulai membuka diri dan membuka pemikiran dan menyadari bahwa kehidupan masing-masing individu itu berbeda-beda dan tidak harus seragam.

Literasi digital dapat meningkatkan keterlibatan kita dalam mengenal berbagai kehidupan. Dengan aktif di media social memperluas relasi kita dengan orang-orang dari berbagai negara, ras, agama, latar belakang, dsb sehingga membuat kita lebih melek terhadap perbedaan masing-masing manusia. Baik itu terhubung atau berkomunikasi dengan teman online maupun hanya dengan mengamati media sosial ataupun internet untuk melihat orang-orang yang berbeda.

Literasi digital juga berguna untuk pendidikan dan memberi peluang kesempatan, hal ini dikarenakan literasi digital merupakan landasan penting dalam pendidikan modern. Keterampilan dalam menggunakan teknologi memungkinkan akses terhadap sumber daya pendidikan yang luas, meningkatkan kualitas pembelajaran, dan membuka kesempatan bagi pembelajaran seumur hidup. Seperti hal nya dengan melek digital banyak yang mendapatkan informasi maupun beasiswa untuk belajar ke luar negeri maupun ke luar kota. Dengan melek literasi sosial juga memudahkan akses kita untuk menambah wawasan dari pendidikan yang sedang dijalani.

Kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan teknologi dan menggunakan alat digital dengan efisien menjadi kunci dalam kesuksesan pribadi dan profesional. Literasi digital memungkinkan individu untuk memperoleh dan memproses informasi dengan cepat, berkomunikasi secara efektif melalui media sosial dan platform digital, serta mengembangkan keterampilan yang diperlukan untuk pekerjaan masa depan.

Kemampuan literasi digital tidak hanya penting bagi individu, tetapi juga dalam konteks global dan perkembangan masyarakat secara keseluruhan. Dengan perkembangan teknologi dan media sosial, literasi sosial juga mencakup pemahaman tentang dinamika online. Mengatasi disinformasi, memahami etika digital, dan berpartisipasi secara positif dalam ruang digital merupakan tantangan baru yang dihadapi oleh individu dalam meningkatkan literasi sosial mereka. Meskipun literasi digital memiliki dampak positif, tetap terdapat adanya tantangan-tantangan seperti akses terbatas ke teknologi, kesenjangan digital, dan risiko keamanan daring

Dalam penggunaan teknologi digital akan terdapat beberapa dampak negatif jika tidak memiliki literasi yang baik yaitu bisa menyebabkan pertikaian online, menghina atau mencela orang di internet, atau juga menjadi pelaku penyebar kebohongan atau hoax, juga menjadi pelaku penipuan atau hal lainnya yang menyebabkan kerugian pada orang lain baik kerugian secara mental, pikiran maupun kerugian secara materi

Terdapat beberapa tantangan dalam meningkatkan literasi digital,di antaranya :

1  1. Aksesibilitas dan Keterbatasan Sumber Daya: yaitu maksudnya masih ada kesenjangan akses terhadap teknologi dan internet di berbagai belahan dunia, yang menjadi hambatan utama dalam meningkatkan literasi digital. Meski pun internet sudah menyebar ke seluruh dunia, namun masih ada wilayah wilayah yang masih kesulitan dalam mendapatkan akses internet.

2. Informasi yang Tidak Akurat atau Hoaks: yaitu maksudnya masih banyak orang-orang mudah memercayai informasi hoax atau informasi yang tidak akurat yang mana sebnarnya sangat diharapkan dalam menggunakan media sosial masyarakat memiliki kemampuan dalam memilah informasi yang akurat dari yang tidak akurat karena itu sangat penting dalam literasi digital. Tantangan ini semakin kompleks dengan penyebaran informasi palsu atau hoaks di dunia digital.

 

Untuk meningkatkan literasi digital melibatkan upaya kerja sama dari pemerintah, lembaga pendidikan, dan sektor swasta untuk memastikan bahwa semua individu memiliki akses dan pengetahuan yang cukup untuk berpartisipasi dalam dunia digital.

Untuk mengatasi tantangan tersebut, ada beberapa strategi yang bisa diambil: 

1. Pendidikan Formal dan Program Pelatihan: Institusi pendidikan memiliki peran penting dalam meningkatkan literasi digital dengan mengintegrasikan keterampilan digital ke dalam kurikulum. 

2. Kerja sama dengan Industri dan Pemerintah: Kerjasama antara sektor publik dan swasta dapat menciptakan inisiatif untuk memperluas akses terhadap teknologi dan menyediakan pelatihan literasi digital.

    3. Kampanye Kesadaran Publik: melakukan inisiatif untuk meningkatkan kesadaran publik mengenai pentingnya literasi digital serta cara untuk memilah informasi yang akurat dari yang tidak akurat.

 

Penting untuk mendorong kesadaran akan etika digital dan tanggung jawab dalam menggunakan teknologi. Hal ini mencakup perilaku yang aman dan etis dalam berkomunikasi online, serta pemahaman tentang pentingnya melindungi privasi dan menghormati hak kekayaan intelektual.

 

Literasi sosial membentuk kerangka keterampilan yang penting dalam dunia yang semakin terhubung secara digital. Ini tidak hanya mempertimbangkan interaksi manusia secara fisik tetapi juga interaksi dalam ruang digital yang terus berkembang.

1.   1. Pemahaman Norma Sosial: Literasi sosial melibatkan pemahaman mendalam tentang norma, nilai, dan aturan yang berlaku dalam interaksi sosial. Dalam dunia digital, ini mencakup etika dalam berkomunikasi, privasi, serta tanggung jawab dalam interaksi online.

 

2.  2. Identitas Digital dan Keseimbangan Online-Offline: Literasi sosial membentuk identitas digital seseorang dan memengaruhi cara individu membagi waktu antara interaksi online dan kehidupan offline. Ini melibatkan kemampuan untuk mempertahankan keseimbangan yang sehat antara keduanya.

 

4  3. Kemampuan Berkolaborasi dan Berbagi: Kemampuan untuk berkolaborasi secara efektif, berbagi informasi, dan berpartisipasi dalam komunitas online adalah aspek kunci dari literasi sosial. Ini mencakup kemampuan membangun hubungan yang sehat dan produktif dalam lingkungan digital.

 

5. 4. Kritis dalam Menanggapi Konten Sosial: Literasi sosial juga memerlukan kemampuan untuk menilai konten sosial dengan bijak, memahami perspektif yang berbeda, dan merespons dengan cara yang mempromosikan dialog yang konstruktif.

        Integrasi literasi sosial dalam literasi manusia dan digital adalah penting. Literasi sosial membantu individu memahami dan berpartisipasi dalam dunia yang semakin terkoneksi dan memastikan bahwa interaksi online mereka sejalan dengan norma sosial yang positif dan produktif.

Dengan demikian, pemahaman tentang literasi sosial menjadi kunci dalam membangun individu yang dapat beradaptasi dengan baik dalam era digital ini, menjaga hubungan yang sehat, dan berkontribusi secara positif dalam masyarakat yang semakin terhubung.

 

Kesimpulan

 

Keterkaitan yang kompleks antara literasi manusia, literasi digital, dan literasi sosial menciptakan kerangka yang luas dalam pembentukan individu modern. Literasi manusia, yang membawa kemampuan membaca, menulis, dan memahami informasi, menjadi pijakan fundamental bagi pengembangan literasi digital yang memungkinkan navigasi yang cerdas dalam ranah teknologi. Sementara literasi sosial memainkan peran kunci dalam membentuk identitas digital, mengarahkan interaksi online, dan memengaruhi cara individu berkolaborasi serta memahami dinamika masyarakat dalam era digital ini.

Ketiga literasi ini saling terkait dan saling memperkuat; literasi manusia memperkaya literasi digital dengan wawasan yang mendalam, sedangkan literasi sosial memengaruhi cara individu menggunakan teknologi dan berinteraksi secara online. Gabungan ketiganya menciptakan individu yang memiliki kepekaan terhadap informasi, mampu menggunakan teknologi dengan kesadaran, dan memiliki kemampuan adaptasi sosial yang kuat dalam masyarakat yang semakin terhubung secara global.

Integrasi holistik ketiga literasi ini bukan hanya menjadi landasan pendidikan yang inklusif, tetapi juga menawarkan visi bagi individu yang terampil, adaptif, dan mampu berkontribusi secara signifikan dalam menghadapi perubahan dan tuntutan kompleks dalam masyarakat global yang terus berkembang. Dengan memahami keterkaitan ketiganya, kita dapat membangun fondasi yang kokoh bagi pembelajaran yang menyeluruh dan pertumbuhan yang berkelanjutan dalam era yang semakin terhubung ini.

 


Daftar Pustaka (Dapus)

  1. Jones, A., & Fox, K. (2020). "Social Literacy in the Digital Age." New York: Routledge.
  2. Smith, J. (2019). "Understanding Social Norms in Digital Spaces." Journal of Online Behavior, 15(2), 78-91.
  3. White, L., & Brown, R. (2018). "Digital Identity: Balancing Online and Offline Presence." Cambridge University Press.

21 komentar:

  1. Keren 👍 informasi yang bermanfaat

    BalasHapus
  2. مَاشَاءَ اللهُ تَبَارَكَ اللهُ

    BalasHapus
  3. wahh baguss sekaliii informasinyaaa :)sangat bermanfaat

    BalasHapus
  4. bukannn lageee, mantap kaleee, gas nonton kak wkwkwk

    BalasHapus